kreasa.id – Apa yang kira-kira Parents pikirkan jika mendengar kata Temperamen?
Sebagian besar dari kita pasti berpikir kaitannya tentang tingkat emosional yang dimiliki seseorang. Namun ternyata faktanya dalam bidang Psikologi mengatakan bahwa temperamen bukan sekedar emosi melainkan lebih dalam lagi yang berkaitan dengan karakter personal seseorang yang dibawa sejak lahir.
Oleh karena itu kita perlu memahami apa definisi temperamen itu sendiri.
Temperamen (Temperament) adalah perbedaan perilaku dan emosional masing-masing orang dalam merespon sesuatu yang sudah muncul sejak dilahirkan.
Sama seperti halnya orang dewasa, setiap anak juga memiliki temperamen yang berbeda-beda. Karena itu kita perlu mengenali temperamen pada anak agar dapat menerapkan pola asuh yang tepat untuk mereka.
Yuk Parents simak materi pembahasan berikut ini!
Berdasarkan healthychildren.org, ada beberapa karakteristik utama yang dapat membentuk temperamen pada anak, yaitu :
- Tingkat aktivitas sehari-hari (aktivitas fisik, perilaku)
- Irama dan keteraturan diri (pola keteraturan)
- Pendekatan dan penarikan diri (cepat, lambat, ragu-ragu)
- Kemampuan beradaptasi (menyesuaikan diri)
- Intensitas respon emosional (reaksi positif dan negatif)
- Suasana hati yang positif maupun negatif
- Rentang Perhatian (tingkat konsentrasi)
Secara umum dalam berbagai artikel kesehatan, terdapat tiga tipe temperamen pada anak dengan karakter utama yang dimilikinya, antara lain :
- Easy Temperament
Adalah tipe temperamen pada anak dengan karakteristik memiliki suasana hati yang positif, mudah beradaptasi, dan memiliki rutinitas yang teratur. Cara menghadapi anak dengan temperamen jenis ini akan lebih mudah dengan cukup memberikan batasan pada apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan kepada orang lain, atau orang lain kepada mereka.
- Difficult Temperament
Adalah tipe temperamen anak dengan karakteristik bereaksi secara negatif terhadap sesuatu hal, rutinitasnya tidak teratur, sering menangis, sulit menerima perubahan, jika suasana hatinya sedang tidak baik maka amarahnya dapat meledak-ledak. Sabar dan tenang merupakan kunci menghadapi anak dengan tipe ini. Parents perlu berempati pada perasaan anak dalam situasi yang dianggapnya sulit.
- Slow-to-Warm-up Temperament
Adalah tipe temperamen anak dengan karakteristik memiliki tingkat aktivitas yang rendah, memiliki suasana hati yang negatif, pemalu, tidak nyaman dengan hal baru dan lambat beradaptasi. Hindari memaksa kepada anak tipe ini, Parents cukup membantu mereka mempersiapkan dirinya untuk menghadapi lingkungan atau hal-hal baru yang akan ditemuinya. Selain itu ajak berkomunikasi untuk mengungkapkan perasaannya terhadap setiap perubahan yang terjadi.
Semoga dengan materi ini Parents dapat menilai anak-anak di rumah termasuk tipe temperamen yang mana.
- Follow Instagram Kreasa
- Like Facebook Kreasa
- Subscribe YouTube Kreasa
0 Comments